Rudi Garcia Al Nassr dengan pengalaman melatih klub besar Eropa seperti AS Roma dan Olympique Lyon. Klub menaruh harapan tinggi padanya untuk mengangkat performa tim yang sudah diperkuat Cristiano Ronaldo. Pada awalnya, Garcia mampu membawa Al Nassr bersaing di papan atas.
Namun, seiring waktu, performa tim mulai menurun dan tekanan pun meningkat. Beberapa hasil imbang serta kekalahan di laga penting membuat posisi Garcia terguncang. Selain itu, media lokal ramai mengabarkan ketidakharmonisan antara Rudi Garcia Al Nassr dan para pemain bintang, termasuk Ronaldo.
Akhirnya, manajemen mengambil keputusan cepat. Mereka memutus kontraknya sebelum musim berakhir. Rudi Garcia pun tercatat sebagai pelatih pertama yang tumbang di bawah ambisi besar Al Nassr di era Ronaldo. Kejadian ini menjadi awal dari siklus pergantian pelatih yang terus berlanjut di klub tersebut.
Rudi Garcia Al Nassr – Adaptasi Gaya Main Araujo di Premier League
Ronald Araujo dikenal sebagai bek yang memiliki kombinasi kekuatan fisik dan kemampuan teknis mumpuni. Di Premier League, kualitas itu sangat dibutuhkan karena intensitas dan tempo permainan yang tinggi. Dengan pengalamannya bersama Barcelona di La Liga dan Liga Champions, Araujo tak akan kesulitan menyesuaikan diri di Inggris.
Selain itu, pelatih Erik ten Hag menyukai bek tengah yang mampu membangun serangan dari belakang. Araujo punya modal tersebut, termasuk kemampuan melakukan tekel bersih dan distribusi bola akurat. Oleh karena itu, kehadirannya bisa memperkuat transisi bertahan ke menyerang yang saat ini menjadi fokus MU.
Kedatangan Araujo juga membuka opsi rotasi di lini belakang. Raphael Varane dan Lisandro Martinez sama-sama rentan cedera musim lalu. Dengan hadirnya bek sekelas Araujo, MU akan memiliki kedalaman skuad yang jauh lebih stabil. Ini menjadi aspek penting jika tim ingin bersaing di empat kompetisi sekaligus. Ia vokal, disiplin, dan tidak segan menegur rekan setimnya saat kehilangan fokus.